Menyadari Eksitensi Ruh (Part. 1)
Salam membaca!
Para pembaca setia UNI-QUE yang selalu penulis sayangi,
tahukah bahwa ada sebuah kekuatan yang menggerakkan kita di bumi Allah ini?
Sebuah kekuatan yang sangat mempengaruhi kemana anda akan berjalan pergi, sikap
dan takdir. Allah SWT tidak semata-mata memberi kita jodoh, takdir baik dan
takdir buruk hanya sekedar mengucap “kun fayakun”. Tidak ada satupun hal di
dunia ini yang tidak terjelaskan. Seluruh konsekuensi hidup yang kita emban di
atas bumi ini adalah hasil dari perbuatan kita sendiri. Untuk menyadari kekuatan
tersebut, mari kita bahas secara mendalam.
Hukum Alam Adalah Hukum Karma
Seperti yang telah ditulis diatas, seluruh konsekuensi hidup
yang kita emban diatas bumi ini adalah hasil dari perbuatan kita sendiri.
Mungkin anda pernah mendengar kata “karma akan menjemputmu”. Pada dasarnya
hukum karma itu berlaku bagi seluruh alam semesta karena karma adalah output
dari hukum alam itu sendiri. Alam mempunyai algoritma yang memproses segala
perbuatan khalifah fill ard nya yang dimana masing-masing manusia akan menerima
balasan atas perbuatannya. Contoh sederhana, pernahkah anda melihat orang lain
yang sangat berlebihan dalam hidupnya? Sehingga membuat kita berpikir buruk bahkan
dari prasangka buruk kita yang tanpa melakukan klarifikasi dahulu tersebut bisa
menciptakan kedengkian dan akan diulang terus ketika melihat orang lain yang
berbeda lagi. Ketahuilah teman-teman bahwa sebenarnya anda sedang menciptakan
karma negatif yang dimana kelak perbuatan anda ini harus disucikan lagi dengan
anda membayar karma nya. Membayar disini bukan dengan uang, tapi dengan menerima
konsekuensi yang anda buat dari perbuatan anda dimasa lampau, dan itu sangat
logis.
Hukum alam adalah hukum karma |
Ada dua jenis manusia, ada manusia pancaindera dan manusia sarwaindera.
Perbedaan nya hanya sedikit tapi sangat berpengaruh. Menurut manusia
pancaindera, kehidupan di dunia tidak menganggap bahwa hewan dan tumbuhan di
sekitar dapat mempengaruhi seluruh tindakan, melainkan memandang hewan dan
tumbuhan hanya sebagai penyedia dan pemuas kebutuhan manusia. Dengan kata lain
manusia pancaindera tidak mampu menyadari bahwa makhluk lain yang hidup selain
manusia saling berkaitan dengan kehidupan manusia. Dalam arti kasar nya,
binatang ya kehidupan binatang, tumbuhan ya kehidupan tumbuhan. Dimata manusia
pancaindera hanya melihat secara fisik, sehingga kehidupan alam lain selain
jenis nya adalah masing-masing. Tapi menurut manusia sarwaindera yang melihat
bukan hanya secara fisik saja , tapi lebih dalam dari arti sebenarnya fungsi
masing-masing pemberian kekuatan fisik ini bahwa kehidupan manusia, tumbuhan,
dan hewan saling berkaitan satu sama lain.
Kembali ketika anda memunculkan rasa benci dan dengki di
dalam hati anda, ternyata anda telah menciptakan karma negatif. Bagaimana cara
alam memproses balasan yang akan anda terima tersebut? Alam itu mendengar
segala ucapan manusia, merekam segala perbuatan manusia, segala ucapan dan
tindakan anda tersimpan layaknya melayang-layang di alam semesta ini. Bagi
manusia pancaidera yang hanya bisa memandang kehidupan secara fisik pasti tidak
mampu menerima bahwa alam mempunyai algoritma untuk membalas doa dan perbuatan
anda. Karena yang terlihat oleh pancaindera, kehidupan jenis lain selain kita
adalah masing-masing. Allah Maha melihat lagi Maha mendengar itu betul sekali!
Bagaimana tidak betul? Disetiap makhluk hidup sekecil apapun di dunia ini
mempunyai zat-Nya. Bagian dari Tuhan itu sendiri yang manusia makhluk sempurna
pun tidak akan pernah bisa membuatnya, itulah ruh. Sesuatu yang menggerakkan
jantung kita sehingga jantung kita berfungsi sesuai fungsinya, tidak pernah
tertukar! Jika definisi hidup adalah ketika jantung masih berdetak, maka
pertanyaannya adalah…. Apa yang menggerakkan jantung itu supaya berdetak?
Menyadari eksitensi ruh adalah penting untuk manusia, apalagi bagi umat muslim
yang telah mengikrarkan kalimat syahadat “Aku BERSAKSI tiada Tuhan selain
Allah”. Bagaimana anda bisa beriman jika anda belum bersaksi? Apakah ajaran
anda menyuruh anda percaya saja? Anda harus bersaksi karena itulah
perintah-Nya. Perbedaan bersaksi dan percaya itu sangatlah jauh. Bersaksi
berarti merasakan langsung dengan pancaindera sendiri, bukan percaya yang
“katanya”. Penulis telah menulis berapa kali artikel tentang bagaimana cara
bisa bersaksi ini karena saking pentingnya sebagai sesama manusia sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab untuk saling memberi dan menolong satu sama lain…
Tidak lain itu karena kehidupan kita saling berkaitan. Kepada orang yang tidak
pernah kita jumpai sekalipun, sebenarnya bisa terkoneksi dimanapun dan kapanpun
tanpa harus bertatap secara fisik. Misalkan anda pernah berdoa ingin didekatkan
bersama orang-orang yang beriman, maka mulai dari saat itu juga, tanpa sadar
alam telah mengantarkanmu menuju doamu. Makanya ada istilah “perkataan adalah
doa” dan itu memang benar. Tapi bukan berarti anda jadi diam saja tanpa
berkata-kata, bahkan walau anda diam saja sekalipun, pasti ada konsekuensinya.
Sesempurna nya manusia, tetapi mempunyai kelemahan karena sama-sama diciptakan. Menyadari kita sama-sama ciptaan-Nya akan membuat kita dijauhkan dari sifat yang merugikan |
Semua sistem kehidupan ini sangat adil, anda membenci, iri,
membunuh, merampas, menipu dll akan ada penyucian untuk ruh anda di masa yang
akan datang. Cepat atau lambat, karma yang sama akan mendatangi anda pula.
Pernahkah anda sadar bahwa mau apapun perbuatan anda selama masih hidup ini,
baik yang buruk atau yang terpuji dan apapun hasil dari perbuatan anda mau yang
buruk atau baik itu merupakan kasih Tuhan yang diberikan kepada seluruh
umatnya? Bagaimana nasib buruk yang menimpa kita itu bisa dibilang merupakan
rasa sayang dari Allah SWT? Justru dengan diberinya anda nasib terburuk sekalipun
ibarat anda sedang dalam proses penyucian ruh anda kembali atas pemilihan jalan
hidup anda di masa lampau yang jika anda sadar ini ujian dari Tuhanmu, atas
izin-Nya kamu akan seperti terlahir kembali, penuh kesadaran dan menjalani
perubahan hidup dengan penuh ketakziman. Berbeda dengan kehidupan anda dimasa
lampau. Lalu, bagaimana jika kita melihat seseorang yang bernasib paling buruk
sejak lahir yang notabene bukan atas akibat dari perbuatannya di masa lampau?
Itulah mengapa pentingnya menyadari eksitensi ruh untuk mencapai kebersaksian
kita bahwa memang benarlah kita ada maksud dan tujuan diciptakan. Bukankah aneh
menafsirkan hidup adalah bagaimana membuat diri senyaman mungkin, bagaimana
membuat diri sekaya mungkin, dan bagaimana membuat diri sebahagia mungkin?
Terlahir hidup ke dunia jelas ada tujuan nya, jangan aneh isi dari hidup ini
adalah ujian-ujian semua, justru itulah tujuan penciptaan.
Ada yang mengatakan
“hidup di dunia hanya fatamorgana” itu memang betul sekali! Tapi hidup yang
seperti apa dulu? Jika hidup anda seperti tiada hari tanpa bersenang-senang,
lupa akan tugas kenapa diciptakan, tentu saja itu disebut kehidupan
fatamorgana. Anda melihat apa yang terlihat seperti kebahagiaan di depan
kemudian anda raih ternyata apa yang terlihat enak tersebut membawa anda kepada
kehancuran, maka “hidup di dunia hanya fatamorgana” benar apa adanya. Itu arti
hidup jika kita melihat dari sisi secara fisik/ yang terlihat saja. Arti hidup
yang sebenarnya itu sangatlah indah. Kita percaya kata “Kehidupan yang
sebenarnya itu di surga” Itu juga betul sekali. Hidup yang dimana apa saja
tersedia, tanpa ada kesedihan, dan beban. Tapi tahukah anda, sebenarnya hidup
seperti di surga bisa saja terjadi di atas bumi. Jika kita semua hidup saling
damai mendamaikan, masing-masing sadar akan eksitensi ruhnya, dan menjalani
syariat sebagaimana mestinya, tidak menutup kemungkinan hidup yang di dambakan
sejuta umat ini akan terkabul diatas bumi. Tidak ada ganjaran buruk atas akibat
perbuatan anda yang baik, jika anda telah mengalami hidup damai dan tentram di
atas bumi, maka di kehidupan yang akan datang anda mendapatkan sisa yang belum
lengkap dari ganjaran yang baik itu. Tapi jika anda mengalami ujian dan
penderitaan terus selama hidup di bumi, maka kebahagiaan anda akan dilengkapi
100% di kehidupan mendatang. Inilah sistem kehidupan… Luar biasa, bukan? Karena
Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana. Tapi sekali lagi, itu semua akan terjadi
jika dan hanya jika anda bersabar melewati ujian-Nya dengan penuh kesadaran.
Jika anda membuat pemikiran negatif, itu sebenarnya menambah ujian anda
sendiri. Jika anda mendapat ujian dari-Nya haruslah kita sikapi dengan penuh
keikhlasan tanpa prasangka apapun, satu persatu bagian ruh anda telah di
bersihkan dari segala sifat setan barulah anda berhak mendapatkan karma yang
setimpal setelah lulus ujian dari-Nya.
Hukum sebab-akibat memang nyata! Justru ujian dari-Nya harus di sikapi
dengan rasa syukur dan ketabahan, artinya… Tuhan menyayangi anda, dan itu
memang betul apa adanya. Allah tidak memiliki rasa, maksudnya.. untuk apalah
rasa itu jika Dia Yang Maha Menciptakan segalanya, bahkan membenci umat-Nya pun
tidak, justru Allah memberi nikmat terus-terusan. Ujian hanya sebagai
transportasi manusia menuju kesadaran Illahi. Justru kita sangat bersyukur dan
berterimakasih telah diberi ujian. Sangat rugi manusia yang tidak pernah diberi
ujian. Setiap nasib apapun yang dialamatkan untuk kita, patutlah kita tetap
bersyukur, karena setidaknya, hidup anda di dunia belum di putus, sehingga
masih ada kesempatan untuk anda menyadari apa tujuan anda di ciptakan. Dan
dengan begitu, menyadari hukum sebab-akibat ini akan mengantarkan kita semua
untuk sadar akan eksitensi kekuatan ruh yang ditiupkan kepada masing-masing
dari kita, agar supaya kita memanfaatkan kekuatan itu untuk tujuan
penciptaannya manusia.
Lewati ujian-Nya dengan penuh rasa syukur dan ikhlas, karena Tuhan lebih tau yang terbaik untuk hidup anda |
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
Comments
Post a Comment
Isi komentar yang baik dan mengandung masukan untuk penulis nya ya :)
sangat dilarang keras berkata kasar dan mengkomentari dengan gaya bahasa sarkasme sekalipun. #NoDigitalHate