Mengapa di Bulan Ramadhan di Perintahkan Wajib Berpuasa?

Salam membaca bagi para pembaca setia blog UNI-QUE!

Tak terasa kita semua telah berpuasa lebih dari seminggu sejak dimulainya bulan Ramadhan. Tentunya diantara kita bertanya-tanya mengapa di dalam bulan Ramadhan semua umat di perintahkan berpuasa? Tak jarang pertanyaan tersebut juga selalu terlontar dari anak kecil yang mungkin anak kita sendiri. Bukan hanya ini tertulis dalam Al-Qur'an saja, tapi karena tiada satu kejadian pun di dunia ini yang tercipta tanpa ada alasannya. Sang Maha Pencipta telah memerintahkan umat muslimin dan muslimat agar berpuasalah di bulan ramadhan, atau penulis menyebutnya bulan disaat matahari memancarkan panasnya yang paling tinggi.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Beberapa hari yang ditentukan untuk berpuasa adalah di bulan Ramadhan, yaitu bulan waktu diturunkannya Al-Quran sebagai pedoman bagi manusia dan penjelasan di dalamnya mengenai petunjuk dan pembeda yang hak dan yang batil. Karena itu, barang siapa yang ada di bulan itu hendaklah ia berpuasa dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, wajiblah ia berpuasa kembali di hari lain sebanyak puasa yang ditinggalkannya.” (QS. Al Baqarah: 185)

------------------------oOo------------------------

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa seluruh perintah dalam Al-Qur'an adalah milik siapa saja, semua alam semesta di dunia ini. Perintah Tuhan tidak dimiliki oleh satu kaum saja yaitu kaum muslimin, tapi milik seluruh kaum, tidak ada satupun tindakan Sang Maha Pencipta yang salah, Tuhan memang menciptakan banyak sekali perbedaan diantara manusia, dan itu sama sekali bukan kesalahan melainkan sebagai ujian manusia apakah kita akan tetap patuh pada perintah Tuhan untuk selalu mengasihi dan berbuat baik kepada siapa saja walau berbeda keyakinan... atau malah sebaliknya. Tidak ada satupun perintah-Nya yang tidak berlaku untuk suatu kaum, semua berlaku untuk seluruh alam semesta, tugas kita bukan saling label-melabeli, vonis-memvonisi, atau membuat pembedaan lainnya. Melainkan bagaimana masing-masing bisa menuju kepada keimanan yang tinggi.

Kembali kepada bulan Ramadhan, mengapa di bulan ini manusia wajib berpuasa? Sebagaimana tertulis dalam ayat diatas bukan hanya sekedar perintah saja, Sang Maha Pencipta yang Maha mengetahui segalanya, ada alasan mengapa kita diperintahkan wajib berpuasa.

Memangnya ada apa di bulan Ramadhan?

Seperti yang telah ditulis, pada saat bulan Ramadhan, keadaan matahari mengalami panas tertinggi, sehingga memancarkan keadaan terpanas di bumi. Kondisi panas ini paling mempengaruhi hormon dan amigdala (bagian otak pengatur emosi). Dengan kata lain, kondisi panas ini bisa memicu emosi sesensitif mungkin, makanya tidak heran di bulan Ramadhan sulit untuk tidak terpancing marah, tapi justru disitu ujiannya kalau kamu memang orang yang beriman. Kondisi ini juga menyebabkan metabolisme tubuh menjadi tinggi karena dipancing radiasi panas dari luar. Butuh satu pengkondisian supaya metabolisme tinggi ini terkendali atau terasa manfaatnya karena dikendalikan. Pengkondisian itu adalah dengan tidak berprasangka negatif, menyebarkan kasih sayang, sabar, tidak mendahulukan ego, atau sama dengan mengendalikan nafsu. Mengendalikan nafsu adalah yang dimaksud dengan puasa. Segala macam ketidak sabaran yang biasa kita alami di hari-hari lain, kita kendalikan, segala macam emosi dari pikiran negatif yang terjadi di hari-hari lain, kita tahan. Itulah yang namanya puasa. Puasa tidak berarti hanya tahan tidak makan dan tidak minum, tapi bagaimana mengendalikan keinginan kita saat haus dan lapar, bagaimana mengendalikan pikiran kita saat masalah dan musibah datang, dan bagaimana mengatur emosi kita supaya selalu rendah hati disetiap kenyataan pahit yang dihadapi. Ini merupakan suatu pengkondisian yang tepat untuk mendapatkan 'energi' luar biasa di bulan Ramadhan.
Kondisi ini mirip dengan keadaan seseorang yang tengah berolahraga, intensitas dalam tubuh tinggi, tiba-tiba makan dan minum dalam jumlah yang berlebihan, alhasil, ada bagian yang rusak di lambung dan berisiko gagal jantung. Islam sudah memperhitungkan sampai sana. Bulan Ramadhan ketika tubuh sedang dalam metabolisme tinggi, kita diperintahkan untuk mengendalikannya, jangan sampai berlebihan seperti keadaan habis olahraga tersebut. Itu alasan mengapa saat waktu berbuka, kita akan cepat sekali kenyang. Saat metabolisme tubuh yang lagi tinggi ini tiba-tiba dikasih makan dan minum, keadaan gula darah dalam tubuh akan naik drastis, itulah mengapa kita tidak disarankan berlebihan saat berbuka, atau akan berisiko lambung rusak dan gagal jantung. Disarankan meminum air mineral yang banyak.



Secara spiritual, kondisi di bulan Ramadhan dimana emosional dan ego tinggi akibat radiasi panas yang mempengaruhi hormon dan amigdala ini harus dipakai buat ujian. Manusia yang katanya beriman dan bertaqwa itu harus diuji. Sebenarnya, dibulan-bulan lainnya juga di uji, tapi di bulan Ramadhan yang paling sulit. Kalau dalam kehidupan nyata sih seperti ujian akhir. Maka dari itu kita harus waspada kalau mengaku beriman kepada Allah tapi ketika diberi ujian malah mengeluh.

Pada dasarnya, hanya ada tiga pemberian Allah, yaitu;
  1. Azab : Ini buat manusia yang benar-benar tidak beribadah kepada Allah, contoh nya seperti manusia yang menempuh jalan hidup bekerja sama dengan jin. (Baca : Ilmu Hitam Tertinggi di Indonesia)
  2. Ujian : Ini buat manusia yang beriman dan beribadah, mulai dari yang kadar keimanannya kecil sampai besar. Maka dari itu kita harus bersyukur, karena ujian apapun yang ada di hidup kita merupakan wujud kasih sayang dari Tuhan agar manusia tahu diri, mengaku beriman tapi tidak mau diberi ujian.
  3. Istidraj : Manusia yang kelihatannya dikasih nikmat padahal itu hukuman perlahan. Ada tipe manusia yang diberi kenikmatan hingga akhirnya ia terlena dan lupa akan kewajibannya sebagai khalifah di bumi, maka kenikmatan tersebut akan mengantarkannya pada sesuatu yang sangat buruk.

Semoga kita semua mendapatkan hikmah dibulan Ramadhan tahun ini.



Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE

Comments

Popular Posts