Mengatasi Kecanduan
Aktifitas kita sehari-hari sering kali membuat kita lelah, tidak jarang hingga membuat kita terserang berbagai penyakit, diantaranya yang paling umum seperti migrain, masuk angin, dan influenza.
Jika kita sedang kelelahan akibat seharian beraktifitas penuh, dengan tidur pun cukup untuk mengembalikan stamina tubuh, tapi terkadang tidur tidak cukup mengembalikan tenaga malah sering kali kasus tidak bisa tidur pun bermunculan. Padahal sebenarnya, tidur adalah sangat baik untuk tubuh, bukan hanya untuk mengembalikan stamina, saat tidurlah hal-hal yang luar biasa terjadi pada tubuh kita, hanya saja kita tidak menyaksikannya sebab kita tertidur. Lalu, mengapa banyak sekali diantara kita yang merasa tidak cukup dengan tidur? atau bahkan tidak merasakan manfaat apa-apa walau sudah tidur? Mari kita lihat apa yang menyebabkan fakta luar biasa tentang tidur itu jadi jauh dari kenyataan.
Aktifitas yang melelahkan adalah salah satu pemicu stres, stres nya ini yang berbahaya. Kita ketahui dulu arti stres yang sebenarnya, stres merupakan pikiran kacau yang sangat meresahkan. Stres bisa bermacam-macam, ketakutan merupakan stres, begitu pula dengan marah, sedih, dan galau. Sebenarnya stres itu bisa dipulihkan pelan-pelan. Sudah jelas stres merupakan pikiran yang kacau, artinya, dibenak kita sedang terjadi kebentrokan realita dengan pikiran yang kemudian menciptakan sugesti kusut, dimana hal yang belum terjadi seakan-akan memang bakal terjadi padahal belum tentu. Otak kita yang sedang memikirkan kebentrokan pikiran dengan realita tersebut membuat hal-hal yang lain jadi tidak dihiraukan, simpelnya seperti ini, terkadang saat mengalami stres kita tidak sadar ternyata tubuh kita mengalami penurunan suhu, kita baru menyadari ketika menggigil sudah terjadi, "Oooh saya masuk angin". Atau kita tidak menyadari keadaan lingkungan disekitar kita, pukul berapa saat ini, apa yang sedang terjadi diluar, bahkan banyaknya nyamuk sedang menggigit pun tidak tahu.
Tidak sedikit manusia yang memilih obat untuk menghilangkan stres, dengan meminum obat anti depresan, atau merokok. Dan penulis yakin, hampir semua manusia memilih meminum obat kimia ketika sudah terasa terserang penyakit. Padahal kita semua yang telah belajar tahu, bahwa mengonsumsi apapun yang berbahan kimia itu tidak baik untuk tubuh. Awalnya karena dianjurkan mengonsumsi obat, tapi karena kita merasakan ada perubahan ketika mengonsumsinya itu yang membuat obat kimia sudah menjadi wajib ketika jatuh sakit. Lama-kelamaan, sebenarnya bukan hanya sekedar wajib, karena sugesti kita terhadap khasiat obat kimia itu kuat sekali, sehingga setiap kali jatuh sakit, hal pertama yang dilakukan adalah minum obat, rutin, lalu sembuh. Begitu pula ketika stres, merokok dirasa enak, maka akan dilakukan lagi ketika stres datang, atau mengonsumsi obat anti-depresan, karena dirasa enak, maka terpikirkan mengonsumsi banyak terjadilah overdosis. Kuatnya perasaan kita terhadap obat kimia sudah memasuki alam bawah sadar manusia, sehingga menimbulkan rasa percaya, dan akan mengonsumsi berapa kalipun ketika sakit datang walau seringan apapun penyakitnya, solusi nya hanya obat kimia. Sadar atau tidak, inilah ciri-ciri anda kecanduan. Ketergantungan anda pada suatu hal yang sudah dilakukan berulang-ulang disebut kecanduan.
Tidak usah jauh-jauh ketika terserang penyakit, dalam makanan sehari-hari, kita lebih memilih makanan yang mengandung penguat rasa, gurih tidak sekadar asin garam, dan manis tidak sekadar gula. Sadarkah kita semua kecanduan akan zat-zat tersebut? Zat-zat seperti obat kimia, MSG, dan pemanis buatan adalah racun. Baiklah, katakan saja sebutan lainnya selain racun adalah, bumerang. Ketika kita mengonsumsi obat kimia, ya! kita memang merasa enak, tapi sebenarnya bukan obat kimia nya yang menghilangkan penyakit dari tubuh anda, obat kimia hanya melumpuhkan saraf dibagian tubuh yang sakit. Selebihnya tubuh manusia sendiri yang akan memperbaiki dirinya. Dengan dilumpuhkannya saraf anda, maka pikiran anda terkontrol oleh tubuh, tubuh menginginkan full healing kearah bagian tubuh yang sakit, tapi pikiran anda tidak boleh kemana-mana selain fokus kearah penyembuhan, maka obat akan melumpuhkan saraf anda sehingga anda tidak lagi berpikiran stres karena sakit. Ketika anda merasa sudah sehat, dibalik itu ada sistem imun yang terdapat dalam tubuh anda sendiri yang sedang berjuang memfokuskan penyembuhan penuh kearah bagian yang terserang sakit. Bumerangnya adalah, apapun yang kita makan, pasti akan mengalir keseluruh tubuh, dibawa oleh sel sehingga sel kita diberi makan supaya jantung tetap berfungsi sebagai pemompa darah, paru-paru tetap berfungsi sebagai pernafasan dari kandungan dari makanan yang sudah dicerna jadi protein, karbohidrat, vitamin, lemak, air dll, begitu pula dengan zat kimia, zat kimia itu akan terbawa diseluruh sel kita mengalir, menempel dan menebalkan membran sel, sebab zat kimia tidak bisa dicerna oleh tubuh, karbohidrat, protein, lemak itu dapat menjadi bahan bakar bagi tubuh (energi), tapi zat kimia tidak akan menjadi apa-apa kecuali menempel dan menebal terus di membran sel atau sel paling luar. Ini menyebabkan kita tidak dapat menggunakan energi kita yang terdapat di dalam mitokondria secara 100% (Baca artikel tentang Energi : Mitokondria).
Begitu pula dengan MSG dan zat adiktif didalam makanan, zat-zat itu tidak bisa dicerna oleh tubuh, sehingga zat yang sudah dibawa oleh sel akan menambah tebal membran sel, menumpuk hingga membuat jaringan baru, tidak heran penyakit-penyakit seperti kanker, dan tumor melanda seluruh dunia. Walau penyakit-penyakit tersebut belum terjadi saat ini, tapi zat-zat ini akan diturunkan kepada generasi anda, dengan menebalnya membran sel, pemakaian energi anda akan serba kekurangan, anda akan sangat tidak mampu untuk berpikir lebih jauh, sulit melakukan hal yang susah, kehilangan kendali emosi, mudah kelelahan, dan penurunan kecerdasan lainnya. Ketika anda membuahi atau dibuahi, protein yang anda sumbangkan untuk anak anda akan menentukan apakah anak anda akan gampang menerima ilmu atau belet nantinya, tergantung apa yang telah dikonsumsi orang tuanya. Makanya ada istilah "What u eat, what u get", apa yang anda makan, menentukan sifat anda.
Dengan mengetahui kebenaran ini, bagi manusia yang berpikir, pastinya akan melakukan perubahan. Tentunya manusia mau melakukan perubahan jika ada alasan yang jelas dan masuk di akal. Tinggal, bagaimana caranya supaya kita bisa mewaspadainya?
Belajar dari kasus stres diatas, ketika stres atau memikirkan sesuatu hal yang jauh berbeda dari yang dibayangkan telah membuat kita tidak menyadari segala hal yang sedang berlangsung disekeliling kita. Otak kita yang sedang memikirkan satu hal itu terus diyakinkan oleh sugesti-sugesti kusut sehingga terjadilah stres berkepanjangan yang biasanya berakhir dengan sakit dan minum obat. Sebenarnya yang hebat itu adalah sugesti, kenapa kita harus membayangkan hal yang menyebalkan? kenapa kita selalu membayangkan hal menyedihkan? Apa yang kita pikirkan memang pasti akan terjadi demikian. Ketika kita sudah memvonis ini akan berakhir menyedihkan, maka alam akan memproses pikiran tersebut menjadi seperti apa yang dipikirkan. Semua itu tergantung manusianya, alam bereaksi tergantung manusianya, apa yang manusia ucap, atau pikirkan. Karena kita adalah khalifah fill ard-nya, kita pemimpin bumi nya.
Bayangkan jika tubuh disugestikan dengan hal-hal baik dan menyenangkan, pasti akan terjadi hal baik. Sesungguhnya, manusia ketika terjangkit penyakit, kita hanya membutuhkan seseorang yang membuat kita percaya akan sembuh, karena dari situlah sugesti itu muncul. Sugesti adalah percaya terhadap apa yang kita pikirkan, beri makan pikiran kita dengan prasangka-prasangka baik, maka tubuh akan sehat. Ketika sakit, sebagian manusia pergi ke dokter, kenapa kita pergi ke dokter? bukan pergi ke kantor pos atau ke tukang jahit misalnya? Karena di alam bawah sadar kita sudah tertanam rasa percaya bahwa dokter itu adalah seorang ahli yang bisa membuat saya sembuh, maka dari kepercayaan itulah sugesti menuju sembuh sedang berlangsung didalam tubuh apapun yang dokter katakan. Makanya sepulang dari berobat, kita jadi merasa enakan padahal belum minum obat. Begitu pula dengan stres, ketika stres muncul, mencoba untuk tidak meminum obat adalah sulit luar biasa, biasanya saat stres, penyakit yang rentan terjadi adalah migrain dan sakit kepala lainnya, untuk menghilangkan penatnya menahan sakit kepala, jalan satu-satunya hanya mengonsumsi obat dan tak jarang orang mengonsumsi berlebih karena saking stres nya. Mengetahui sugesti dapat mempengaruhi segalanya, mulai dari sekarang rubah mensugestikan hal yang menyenangkan, lalu ceritakanlah segala keluhan kamu kepada siapa saja yang kamu percayai mempunyai pendapat positif, tidak selalu dokter kalau sedang menabung. Itulah sebabnya manusia dianjurkan tidak menggunjing orang lain, karena ketika banyak pikiran negatif dan kuatnya perasaan benci di pikiran kita, itu akan menjadi sumber penyakit, makanya ada istilah "membenci itu sumber penyakit". Karena sesungguhnya orang yang sakit hanya butuh didengar. :)
Itulah mengapa tidur merupakan hal yang paling baiiikkk sekali untuk tubuh, dimana regenerasi penuh hanya terdapat ketika tidur, sebab saat tidur, kita memfokuskan diri hanya untuk istirahat, sehingga tubuh akan sangat mudah mengontrol aliran energi untuk regenerasi sel. Itu juga menjadi sebab kenapa saat kita sakit inginnya hanya tidur seharian, karena otak sudah memerintahkan bahwa "hey! kamu butuh regenerasi full seharian ini kalau mau sembuh".
Maha Besar Tuhan kita menciptakan tubuh beserta imun didalamnya, seharusnya fakta kecil tentang keluarbiasaan tubuh manusia ini menambah rasa syukur bagi orang-orang yang berpikir.
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
Jika kita sedang kelelahan akibat seharian beraktifitas penuh, dengan tidur pun cukup untuk mengembalikan stamina tubuh, tapi terkadang tidur tidak cukup mengembalikan tenaga malah sering kali kasus tidak bisa tidur pun bermunculan. Padahal sebenarnya, tidur adalah sangat baik untuk tubuh, bukan hanya untuk mengembalikan stamina, saat tidurlah hal-hal yang luar biasa terjadi pada tubuh kita, hanya saja kita tidak menyaksikannya sebab kita tertidur. Lalu, mengapa banyak sekali diantara kita yang merasa tidak cukup dengan tidur? atau bahkan tidak merasakan manfaat apa-apa walau sudah tidur? Mari kita lihat apa yang menyebabkan fakta luar biasa tentang tidur itu jadi jauh dari kenyataan.
Aktifitas yang melelahkan adalah salah satu pemicu stres, stres nya ini yang berbahaya. Kita ketahui dulu arti stres yang sebenarnya, stres merupakan pikiran kacau yang sangat meresahkan. Stres bisa bermacam-macam, ketakutan merupakan stres, begitu pula dengan marah, sedih, dan galau. Sebenarnya stres itu bisa dipulihkan pelan-pelan. Sudah jelas stres merupakan pikiran yang kacau, artinya, dibenak kita sedang terjadi kebentrokan realita dengan pikiran yang kemudian menciptakan sugesti kusut, dimana hal yang belum terjadi seakan-akan memang bakal terjadi padahal belum tentu. Otak kita yang sedang memikirkan kebentrokan pikiran dengan realita tersebut membuat hal-hal yang lain jadi tidak dihiraukan, simpelnya seperti ini, terkadang saat mengalami stres kita tidak sadar ternyata tubuh kita mengalami penurunan suhu, kita baru menyadari ketika menggigil sudah terjadi, "Oooh saya masuk angin". Atau kita tidak menyadari keadaan lingkungan disekitar kita, pukul berapa saat ini, apa yang sedang terjadi diluar, bahkan banyaknya nyamuk sedang menggigit pun tidak tahu.
Tidak sedikit manusia yang memilih obat untuk menghilangkan stres, dengan meminum obat anti depresan, atau merokok. Dan penulis yakin, hampir semua manusia memilih meminum obat kimia ketika sudah terasa terserang penyakit. Padahal kita semua yang telah belajar tahu, bahwa mengonsumsi apapun yang berbahan kimia itu tidak baik untuk tubuh. Awalnya karena dianjurkan mengonsumsi obat, tapi karena kita merasakan ada perubahan ketika mengonsumsinya itu yang membuat obat kimia sudah menjadi wajib ketika jatuh sakit. Lama-kelamaan, sebenarnya bukan hanya sekedar wajib, karena sugesti kita terhadap khasiat obat kimia itu kuat sekali, sehingga setiap kali jatuh sakit, hal pertama yang dilakukan adalah minum obat, rutin, lalu sembuh. Begitu pula ketika stres, merokok dirasa enak, maka akan dilakukan lagi ketika stres datang, atau mengonsumsi obat anti-depresan, karena dirasa enak, maka terpikirkan mengonsumsi banyak terjadilah overdosis. Kuatnya perasaan kita terhadap obat kimia sudah memasuki alam bawah sadar manusia, sehingga menimbulkan rasa percaya, dan akan mengonsumsi berapa kalipun ketika sakit datang walau seringan apapun penyakitnya, solusi nya hanya obat kimia. Sadar atau tidak, inilah ciri-ciri anda kecanduan. Ketergantungan anda pada suatu hal yang sudah dilakukan berulang-ulang disebut kecanduan.
Addiction |
Tidak usah jauh-jauh ketika terserang penyakit, dalam makanan sehari-hari, kita lebih memilih makanan yang mengandung penguat rasa, gurih tidak sekadar asin garam, dan manis tidak sekadar gula. Sadarkah kita semua kecanduan akan zat-zat tersebut? Zat-zat seperti obat kimia, MSG, dan pemanis buatan adalah racun. Baiklah, katakan saja sebutan lainnya selain racun adalah, bumerang. Ketika kita mengonsumsi obat kimia, ya! kita memang merasa enak, tapi sebenarnya bukan obat kimia nya yang menghilangkan penyakit dari tubuh anda, obat kimia hanya melumpuhkan saraf dibagian tubuh yang sakit. Selebihnya tubuh manusia sendiri yang akan memperbaiki dirinya. Dengan dilumpuhkannya saraf anda, maka pikiran anda terkontrol oleh tubuh, tubuh menginginkan full healing kearah bagian tubuh yang sakit, tapi pikiran anda tidak boleh kemana-mana selain fokus kearah penyembuhan, maka obat akan melumpuhkan saraf anda sehingga anda tidak lagi berpikiran stres karena sakit. Ketika anda merasa sudah sehat, dibalik itu ada sistem imun yang terdapat dalam tubuh anda sendiri yang sedang berjuang memfokuskan penyembuhan penuh kearah bagian yang terserang sakit. Bumerangnya adalah, apapun yang kita makan, pasti akan mengalir keseluruh tubuh, dibawa oleh sel sehingga sel kita diberi makan supaya jantung tetap berfungsi sebagai pemompa darah, paru-paru tetap berfungsi sebagai pernafasan dari kandungan dari makanan yang sudah dicerna jadi protein, karbohidrat, vitamin, lemak, air dll, begitu pula dengan zat kimia, zat kimia itu akan terbawa diseluruh sel kita mengalir, menempel dan menebalkan membran sel, sebab zat kimia tidak bisa dicerna oleh tubuh, karbohidrat, protein, lemak itu dapat menjadi bahan bakar bagi tubuh (energi), tapi zat kimia tidak akan menjadi apa-apa kecuali menempel dan menebal terus di membran sel atau sel paling luar. Ini menyebabkan kita tidak dapat menggunakan energi kita yang terdapat di dalam mitokondria secara 100% (Baca artikel tentang Energi : Mitokondria).
Begitu pula dengan MSG dan zat adiktif didalam makanan, zat-zat itu tidak bisa dicerna oleh tubuh, sehingga zat yang sudah dibawa oleh sel akan menambah tebal membran sel, menumpuk hingga membuat jaringan baru, tidak heran penyakit-penyakit seperti kanker, dan tumor melanda seluruh dunia. Walau penyakit-penyakit tersebut belum terjadi saat ini, tapi zat-zat ini akan diturunkan kepada generasi anda, dengan menebalnya membran sel, pemakaian energi anda akan serba kekurangan, anda akan sangat tidak mampu untuk berpikir lebih jauh, sulit melakukan hal yang susah, kehilangan kendali emosi, mudah kelelahan, dan penurunan kecerdasan lainnya. Ketika anda membuahi atau dibuahi, protein yang anda sumbangkan untuk anak anda akan menentukan apakah anak anda akan gampang menerima ilmu atau belet nantinya, tergantung apa yang telah dikonsumsi orang tuanya. Makanya ada istilah "What u eat, what u get", apa yang anda makan, menentukan sifat anda.
Dengan mengetahui kebenaran ini, bagi manusia yang berpikir, pastinya akan melakukan perubahan. Tentunya manusia mau melakukan perubahan jika ada alasan yang jelas dan masuk di akal. Tinggal, bagaimana caranya supaya kita bisa mewaspadainya?
2 tipe manusia, generasi makan tidur kawin dan generasi berpikir |
Belajar dari kasus stres diatas, ketika stres atau memikirkan sesuatu hal yang jauh berbeda dari yang dibayangkan telah membuat kita tidak menyadari segala hal yang sedang berlangsung disekeliling kita. Otak kita yang sedang memikirkan satu hal itu terus diyakinkan oleh sugesti-sugesti kusut sehingga terjadilah stres berkepanjangan yang biasanya berakhir dengan sakit dan minum obat. Sebenarnya yang hebat itu adalah sugesti, kenapa kita harus membayangkan hal yang menyebalkan? kenapa kita selalu membayangkan hal menyedihkan? Apa yang kita pikirkan memang pasti akan terjadi demikian. Ketika kita sudah memvonis ini akan berakhir menyedihkan, maka alam akan memproses pikiran tersebut menjadi seperti apa yang dipikirkan. Semua itu tergantung manusianya, alam bereaksi tergantung manusianya, apa yang manusia ucap, atau pikirkan. Karena kita adalah khalifah fill ard-nya, kita pemimpin bumi nya.
Bayangkan jika tubuh disugestikan dengan hal-hal baik dan menyenangkan, pasti akan terjadi hal baik. Sesungguhnya, manusia ketika terjangkit penyakit, kita hanya membutuhkan seseorang yang membuat kita percaya akan sembuh, karena dari situlah sugesti itu muncul. Sugesti adalah percaya terhadap apa yang kita pikirkan, beri makan pikiran kita dengan prasangka-prasangka baik, maka tubuh akan sehat. Ketika sakit, sebagian manusia pergi ke dokter, kenapa kita pergi ke dokter? bukan pergi ke kantor pos atau ke tukang jahit misalnya? Karena di alam bawah sadar kita sudah tertanam rasa percaya bahwa dokter itu adalah seorang ahli yang bisa membuat saya sembuh, maka dari kepercayaan itulah sugesti menuju sembuh sedang berlangsung didalam tubuh apapun yang dokter katakan. Makanya sepulang dari berobat, kita jadi merasa enakan padahal belum minum obat. Begitu pula dengan stres, ketika stres muncul, mencoba untuk tidak meminum obat adalah sulit luar biasa, biasanya saat stres, penyakit yang rentan terjadi adalah migrain dan sakit kepala lainnya, untuk menghilangkan penatnya menahan sakit kepala, jalan satu-satunya hanya mengonsumsi obat dan tak jarang orang mengonsumsi berlebih karena saking stres nya. Mengetahui sugesti dapat mempengaruhi segalanya, mulai dari sekarang rubah mensugestikan hal yang menyenangkan, lalu ceritakanlah segala keluhan kamu kepada siapa saja yang kamu percayai mempunyai pendapat positif, tidak selalu dokter kalau sedang menabung. Itulah sebabnya manusia dianjurkan tidak menggunjing orang lain, karena ketika banyak pikiran negatif dan kuatnya perasaan benci di pikiran kita, itu akan menjadi sumber penyakit, makanya ada istilah "membenci itu sumber penyakit". Karena sesungguhnya orang yang sakit hanya butuh didengar. :)
Itulah mengapa tidur merupakan hal yang paling baiiikkk sekali untuk tubuh, dimana regenerasi penuh hanya terdapat ketika tidur, sebab saat tidur, kita memfokuskan diri hanya untuk istirahat, sehingga tubuh akan sangat mudah mengontrol aliran energi untuk regenerasi sel. Itu juga menjadi sebab kenapa saat kita sakit inginnya hanya tidur seharian, karena otak sudah memerintahkan bahwa "hey! kamu butuh regenerasi full seharian ini kalau mau sembuh".
Maha Besar Tuhan kita menciptakan tubuh beserta imun didalamnya, seharusnya fakta kecil tentang keluarbiasaan tubuh manusia ini menambah rasa syukur bagi orang-orang yang berpikir.
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
Oooo bermanfaat terimakasih :)
ReplyDelete