(Part. 3) Mengenal Alam Semesta : Keganjilan Teori Bumi Itu Datar
Semoga kesejahteraan selalu dilimpahkan kepada para pembaca setia UNI-QUE. Haii! Penulis mengucapkan syukur yang sangat mendalam akhirnya penulis bisa menulis artikel baru disela kesibukkan.
Karena banyak sekali dari bulan yang lalu sih, sudah ada yang minta buatkan artikel mengenai Flat Earth. Ya, teori baru tentang bumi itu datar yang sedang marak dibicarakan di sosial media maupun di darat. Sebetulnya penulis membiarkan saja teori-teori 'mereka' ini terbuka dimana-mana, sebab semakin mereka membuka semua teori-teori buatan nya, semakin terlihat aslinya. Tapi dibiarkan begini ternyata aksi doktrin ini malah terus merajalela. Satu hal yang penulis ingin sampaikan di artikel kali ini adalah, mungkin 'mereka' para penebar doktrin teori flat earth menyanggah bentuk bumi itu bulat dengan sebutan "gimana kalau dan gimana kalau" yang kebenarannya sendiri masih simpang siur alias tidak konkret (masih ada pertanyaan lagi dan tidak akan beres berapa kali pertanyaan pun), tapi penulis tidak berdasarkan kata "gimana kalau dan gimana kalau", penulis akan jelaskan menurut semua ilmu terutama ilmu fisika sampai tidak ada pertanyaan lagi. Tapi sebelum itu, perlu diketahui bahwa ilmu fisika itu adalah ilmu yang tercipta dari logika, dari hasil berpikir menggunakan akal sehat. Jadi, yang akan disampaikan dalam artikel ini adalah, ambil salah satu fakta dari teori Flat Earth yang kemudian kita akan pikir lagi apakah masuk di logika atau tidak.
Jika kemarin kita sudah membahas alam semesta dari yang paling jauh ke dekat seperti Galaksi ke objek-objek diangkasa, sekarang konsisten kita bahas ke yang makin dekat dengan kita yaitu bumi.
Tersebar kabar bahwa bumi itu datar lengkap dengan pembuktian-pembuktiannya. Sebagai manusia yang sedang mencari ilmu pengetahuan, kita haruslah terima dulu semua informasi baik yang negatif maupun yang positif. Menerima semua informasi dengan mengosongkan dulu segala prasangka-prasangka yang membuat kita menolak ilmu masuk kedalam otak kita. Setelah kita menerima semua informasi itu dengan lengkap, selanjutnya adalah menyusunnya secara rapi dan bertahap, lalu barulah kita bisa menyeleksi mana yang salah dan mana yang benar dengan kekuatan berpikir kita.
Mungkin sebagian orang yang sudah tahu karena menyimak kabar Flat Earth ini mengetahui bahwa dalam teorinya mencetuskan bentuk bumi seperti dibawah ini
Ini adalah bentuk bumi dalam teori flat earth jika dilihat dari atas. Dimana kutub utara sebagai daerah yang tidak terjamah matahari itu jadi berada ditengah-tengah, dan kutub selatan ada di sepanjang pinggirnya.
Ini adalah fakta asli dari flat earth, gambar yang diatas itu memang begitulah bumi kita yang mereka sedang percayai. Dan menurut teori flat earth ketika menjawab pertanyaan "bagaimana siang dan malam terjadi?" itu seperti ini,
Diatas adalah cara matahari (yang bersinar kuning) mengitari bumi sehingga terjadilah siang dan malam dalam teori flat earth. Kemudian lingkaran satu lagi yang sama-sama mengitari bumi itu adalah cara bulan mengitari bumi. Dan animated diatas asli apa adanya sama seperti yang dicetuskan.
Adakah para pembaca melihat keganjilan?
Pertanyaan yang pertama pasti muncul bagaimana caranya gerhana bisa terjadi? Baru saja gerhana matahari itu terjadi pada bulan Maret 2016 kemaren... Kita semua menyaksikan gerhana tersebut nyata tidak bohong. Artinya, matahari benar-benar tertutup oleh sesuatu yaitu oleh bulan, tapi bagaimana caranya jika benar bumi itu datar seperti gambar diatas, bagaimana caranya matahari bisa tertutup oleh bulan? dan bagian dari bumi manakah yang bisa melihat kejadian itu nyata? Tentu saja! Menurut mereka, garis edar bulan ternyata seperti ini guys,
Okey, setelah dipikir-pikir tenyata dengan meletakkan garis edar untuk bulan dibawah garis edar matahari, maka.. pertanyaan kita tentang bagaimana terjadi gerhana terjawab. Tapi, ada keganjilan lagi disini yang tidak terpikirkan oleh mereka, Berarti.... ada belahan dari bumi yang setiap hari nya pasti terjadi gerhana dong??? karena mau gak mau, matahari harus tetap beredar mengitari bumi untuk menjawab pertanyaan yang paling pertama yaitu bagaimana terjadi siang dan malam yang udah nyata harus terjadi karena kita semua sudah melihatnya. Secara logika, matahari itu pasti setiap harinya terus mengitari bumi karena tidak mungkin ada belahan dari bumi yang tidak mengalami malam karena terlalu mustahil memikirkan ada alam yang tidak patuh sedangkan jelas di Al-Qur'an Surat Al-Hajj: 18 tertulis:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia?"
Kalimat yang digarisbawahi itu adalah bukti bahwa semua alam itu PATUH, tidak ada yang membangkang, Sang Maha Pencipta telah membuat sistem berikut aturan-aturanya yang sangat mustahil diingkari oleh langit, bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohon, dan binatang-binatang. Lalu kenapa manusia tidak termasuk yang mustahil PATUH? karena di ayat tersebut sudah jelas benar apa adanya hanya sebagian besar daripada manusia saja yang PATUH kepada-Nya. Jadi sangat tidak mungkin ada belahan bumi yang tidak mengalami siang sampe beberapa hari atau tidak mengalami malam beberapa hari hanya karena untuk membantah logika gerhana terjadi setiap hari disuatu tempat di belahan bumi. Kemudian lihat Surat Ya'sin ayat 40 berikut:
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan artinya bahwa kita semua yang ada dibumi tidak akan pernah melihat dari bumi ketika ada matahari, disebelahnya ada bulan. Artinya kita tidak akan pernah melihat matahari dan bulan secara bersamaan dilangit. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya, itu adalah wujud kepatuhan matahari dan bulan akan selalu berada di garis edarnya. Jadi tidak ada alasan tiba-tiba ganti haluan untuk membuktikan pernyataan kaum Flat Earth benar, sebab itu malah akan terus banyak pertanyaan yang tidak berujung.
Itu baru salah satu keganjilan yang dimiliki dari fakta teori Flat Earth.
Selanjutnya, menurut teori mereka tentang, bagaimana pesawat terbang bisa sampai jika bumi itu bulat dan berputar pada porosnya? Secara tidak langsung, mereka mengatakan jika bumi itu bulat dan berputar pada porosnya (berotasi), maka pesawat terbang tidak akan sampai-sampai. Kecuali jika bumi adalah datar. Artinya, teori flat earth tentang pesawat menganggap kecepatan yang dibutuhkan bumi untuk berotasi itu SAMA DENGAN kecepatan pesawat terbang jika mau tidak sampai-sampai.
Dalam fisika ada yang disebut Dilatasi Waktu atau pembelokan waktu (baca artikel tentang Time Dillatation yang pernah ditulis dulu). Okelah jika kaum Flat Earth tidak percaya fisika dan hukum-hukumnya, tapi kita bisa ambil contoh peristiwa nyata yang dilihat oleh mata kepala sendiri, karena menurut manusia kalau belum melihat maka tidak percaya, yaitu... Pernahkah para pembaca melihat pesawat ketika terbang di langit? Kecepatannya sangat lamban, khan? sehingga kita dapat mengikuti dengan bola mata dari awal kelihatan sampai tidak kelihatan lagi. Tapi kenapa ketika kita melihat pesawat saat hendak mendarat atau berangkat, kecepatannya sangat dahsyat cepatnya? Lalu bayangkan kita menjadi orang yang ada di dalam pesawat, rasanya terlihat kita bergerak normal-normal saja, tapi ketika buka jendela, ternyata pesawat sedang melaju sangat cepaaaaattt, tapi teman kita yang ada dibumi, melihat pesawat kita berjalan lambat. Artinya, ada yang disebut pembelokan waktu. Simpelnya gini, ketika dari bumi kamu terbang dan balik lagi ke bumi baru 15 menit, tapi yang ada di bumi sudah 1 jam kamu terbang. Itulah dilatasi waktu, jadi... kecepatan pergerakan rotasi bumi TIDAK SAMA dengan kecepatan pesawat terbang. Dalam teori flat earth tidak ada istilah bumi berputar pada porosnya, karena semuanya yang mengitari bumi.
Menurut teori flat earth, bulan memiliki cahayanya sendiri dan bulan berukuran kecil. Dibawah ini adalah gambar illustrasi jika bumi itu datar dilihat dari samping.
Diatas adalah gambar flat earth jika dilihat dari samping. Menurut pembaca, ada yang ganjil tidak? Pasti, coba bayangkan jika kita ada di kutub yang ada ditengah, pasti ini yang akan terjadi.
dan ini yang akan terlihat di kutub utara jika terjadi gerhana.
Secara logika, bulan yang memiliki cahaya sendiri dalam teori flat earth pasti akan terlihat ada. Mau kita berada di kutub utara atau dibelahan bumi yang lain, gambar diatas pasti akan setiap hari kita temukan. Dimana matahari dan bulan akan selalu nampak secara bersamaan... Ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah ditulis dalam Al-Qur'an, "Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan". Dan sama sekali tidak terjadi di dunia nyata saat ini. Mau gimanapun jika formasinya seperti gambar flat earth dari samping diatas, ukuran matahari maupun bulan akan sebesar ini,
Istilah lainnya sih, jika hendak menciptakan sesuatu yang baru walau sedikit saja, itu sudah merubah segalanya, merubah sedikit, atau menggeser sedikit saja, jumlah hari dalam 1 tahun akan berbeda, musim yang terjadi akan berbeda, dan hukum gravitasi akan berubah, serta yaaaaaang lainnya akan berubah drastis jika teorinya seperti Flat Earth.
Kita semua mencoba untuk menelan teori-teori Flat Earth, tapi ternyata memang tidak tertelan sebab keganjilan-keganjilan yang dimiliki teori tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Mungkin dengan sedikit review mengenal alam semesta tentang bumi kita yaitu bahtera yang paling indah ini bisa membuat kita tidak menjadi buta atas kehebatan sistem yang diciptakan Tuhan kita semua :) Semua telah diatur oleh Sang Maha Pencipta jadi jangan membuat aturan keok untuk disandingkan dengan aturan-Nya, masalah kita mau cari tahu atau tidak itu pilihan, bukan paksaan. Harapannya semoga para kaum Flat Earth juga melakukan hal yang sama, yaitu mencoba untuk menelan semua informasi bahwa bumi itu bulat agak sedikit oval dengan cara mengumpulkan semua informasi-informasinya dulu hingga lengkap, kemudian disusun lalu diteliti, pasti kita semua akan menyatu lagi.
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
Karena banyak sekali dari bulan yang lalu sih, sudah ada yang minta buatkan artikel mengenai Flat Earth. Ya, teori baru tentang bumi itu datar yang sedang marak dibicarakan di sosial media maupun di darat. Sebetulnya penulis membiarkan saja teori-teori 'mereka' ini terbuka dimana-mana, sebab semakin mereka membuka semua teori-teori buatan nya, semakin terlihat aslinya. Tapi dibiarkan begini ternyata aksi doktrin ini malah terus merajalela. Satu hal yang penulis ingin sampaikan di artikel kali ini adalah, mungkin 'mereka' para penebar doktrin teori flat earth menyanggah bentuk bumi itu bulat dengan sebutan "gimana kalau dan gimana kalau" yang kebenarannya sendiri masih simpang siur alias tidak konkret (masih ada pertanyaan lagi dan tidak akan beres berapa kali pertanyaan pun), tapi penulis tidak berdasarkan kata "gimana kalau dan gimana kalau", penulis akan jelaskan menurut semua ilmu terutama ilmu fisika sampai tidak ada pertanyaan lagi. Tapi sebelum itu, perlu diketahui bahwa ilmu fisika itu adalah ilmu yang tercipta dari logika, dari hasil berpikir menggunakan akal sehat. Jadi, yang akan disampaikan dalam artikel ini adalah, ambil salah satu fakta dari teori Flat Earth yang kemudian kita akan pikir lagi apakah masuk di logika atau tidak.
Jika kemarin kita sudah membahas alam semesta dari yang paling jauh ke dekat seperti Galaksi ke objek-objek diangkasa, sekarang konsisten kita bahas ke yang makin dekat dengan kita yaitu bumi.
Tersebar kabar bahwa bumi itu datar lengkap dengan pembuktian-pembuktiannya. Sebagai manusia yang sedang mencari ilmu pengetahuan, kita haruslah terima dulu semua informasi baik yang negatif maupun yang positif. Menerima semua informasi dengan mengosongkan dulu segala prasangka-prasangka yang membuat kita menolak ilmu masuk kedalam otak kita. Setelah kita menerima semua informasi itu dengan lengkap, selanjutnya adalah menyusunnya secara rapi dan bertahap, lalu barulah kita bisa menyeleksi mana yang salah dan mana yang benar dengan kekuatan berpikir kita.
Mungkin sebagian orang yang sudah tahu karena menyimak kabar Flat Earth ini mengetahui bahwa dalam teorinya mencetuskan bentuk bumi seperti dibawah ini
Bentuk bumi dari atas jika datar |
Ini adalah fakta asli dari flat earth, gambar yang diatas itu memang begitulah bumi kita yang mereka sedang percayai. Dan menurut teori flat earth ketika menjawab pertanyaan "bagaimana siang dan malam terjadi?" itu seperti ini,
Teori Flat Earth menjawab terjadinya siang dan malam |
Adakah para pembaca melihat keganjilan?
Pertanyaan yang pertama pasti muncul bagaimana caranya gerhana bisa terjadi? Baru saja gerhana matahari itu terjadi pada bulan Maret 2016 kemaren... Kita semua menyaksikan gerhana tersebut nyata tidak bohong. Artinya, matahari benar-benar tertutup oleh sesuatu yaitu oleh bulan, tapi bagaimana caranya jika benar bumi itu datar seperti gambar diatas, bagaimana caranya matahari bisa tertutup oleh bulan? dan bagian dari bumi manakah yang bisa melihat kejadian itu nyata? Tentu saja! Menurut mereka, garis edar bulan ternyata seperti ini guys,
Garis edar matahari dan bulan dalam teori flat earth |
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang melata dan sebagian besar daripada manusia?"
Kalimat yang digarisbawahi itu adalah bukti bahwa semua alam itu PATUH, tidak ada yang membangkang, Sang Maha Pencipta telah membuat sistem berikut aturan-aturanya yang sangat mustahil diingkari oleh langit, bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohon, dan binatang-binatang. Lalu kenapa manusia tidak termasuk yang mustahil PATUH? karena di ayat tersebut sudah jelas benar apa adanya hanya sebagian besar daripada manusia saja yang PATUH kepada-Nya. Jadi sangat tidak mungkin ada belahan bumi yang tidak mengalami siang sampe beberapa hari atau tidak mengalami malam beberapa hari hanya karena untuk membantah logika gerhana terjadi setiap hari disuatu tempat di belahan bumi. Kemudian lihat Surat Ya'sin ayat 40 berikut:
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan artinya bahwa kita semua yang ada dibumi tidak akan pernah melihat dari bumi ketika ada matahari, disebelahnya ada bulan. Artinya kita tidak akan pernah melihat matahari dan bulan secara bersamaan dilangit. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya, itu adalah wujud kepatuhan matahari dan bulan akan selalu berada di garis edarnya. Jadi tidak ada alasan tiba-tiba ganti haluan untuk membuktikan pernyataan kaum Flat Earth benar, sebab itu malah akan terus banyak pertanyaan yang tidak berujung.
Itu baru salah satu keganjilan yang dimiliki dari fakta teori Flat Earth.
Selanjutnya, menurut teori mereka tentang, bagaimana pesawat terbang bisa sampai jika bumi itu bulat dan berputar pada porosnya? Secara tidak langsung, mereka mengatakan jika bumi itu bulat dan berputar pada porosnya (berotasi), maka pesawat terbang tidak akan sampai-sampai. Kecuali jika bumi adalah datar. Artinya, teori flat earth tentang pesawat menganggap kecepatan yang dibutuhkan bumi untuk berotasi itu SAMA DENGAN kecepatan pesawat terbang jika mau tidak sampai-sampai.
Dalam fisika ada yang disebut Dilatasi Waktu atau pembelokan waktu (baca artikel tentang Time Dillatation yang pernah ditulis dulu). Okelah jika kaum Flat Earth tidak percaya fisika dan hukum-hukumnya, tapi kita bisa ambil contoh peristiwa nyata yang dilihat oleh mata kepala sendiri, karena menurut manusia kalau belum melihat maka tidak percaya, yaitu... Pernahkah para pembaca melihat pesawat ketika terbang di langit? Kecepatannya sangat lamban, khan? sehingga kita dapat mengikuti dengan bola mata dari awal kelihatan sampai tidak kelihatan lagi. Tapi kenapa ketika kita melihat pesawat saat hendak mendarat atau berangkat, kecepatannya sangat dahsyat cepatnya? Lalu bayangkan kita menjadi orang yang ada di dalam pesawat, rasanya terlihat kita bergerak normal-normal saja, tapi ketika buka jendela, ternyata pesawat sedang melaju sangat cepaaaaattt, tapi teman kita yang ada dibumi, melihat pesawat kita berjalan lambat. Artinya, ada yang disebut pembelokan waktu. Simpelnya gini, ketika dari bumi kamu terbang dan balik lagi ke bumi baru 15 menit, tapi yang ada di bumi sudah 1 jam kamu terbang. Itulah dilatasi waktu, jadi... kecepatan pergerakan rotasi bumi TIDAK SAMA dengan kecepatan pesawat terbang. Dalam teori flat earth tidak ada istilah bumi berputar pada porosnya, karena semuanya yang mengitari bumi.
Menurut teori flat earth, bulan memiliki cahayanya sendiri dan bulan berukuran kecil. Dibawah ini adalah gambar illustrasi jika bumi itu datar dilihat dari samping.
Flat Earth dari samping |
Matahari terlihat bersamaan dengan bulan |
Mungkin jika benar sudah terjadi, menurut teori flat earth, bulan itu berukuran kecil, apakah tidak terbakar tuh? |
Secara logika, bulan yang memiliki cahaya sendiri dalam teori flat earth pasti akan terlihat ada. Mau kita berada di kutub utara atau dibelahan bumi yang lain, gambar diatas pasti akan setiap hari kita temukan. Dimana matahari dan bulan akan selalu nampak secara bersamaan... Ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah ditulis dalam Al-Qur'an, "Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan". Dan sama sekali tidak terjadi di dunia nyata saat ini. Mau gimanapun jika formasinya seperti gambar flat earth dari samping diatas, ukuran matahari maupun bulan akan sebesar ini,
Secara logika, dengan jarak bumi, matahari dan bulan yang seperti dalam teori flat earth, maka dari tempat kita berpijak, bulan dan matahari akan terlihat sebesar ini. |
Istilah lainnya sih, jika hendak menciptakan sesuatu yang baru walau sedikit saja, itu sudah merubah segalanya, merubah sedikit, atau menggeser sedikit saja, jumlah hari dalam 1 tahun akan berbeda, musim yang terjadi akan berbeda, dan hukum gravitasi akan berubah, serta yaaaaaang lainnya akan berubah drastis jika teorinya seperti Flat Earth.
Kita semua mencoba untuk menelan teori-teori Flat Earth, tapi ternyata memang tidak tertelan sebab keganjilan-keganjilan yang dimiliki teori tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Mungkin dengan sedikit review mengenal alam semesta tentang bumi kita yaitu bahtera yang paling indah ini bisa membuat kita tidak menjadi buta atas kehebatan sistem yang diciptakan Tuhan kita semua :) Semua telah diatur oleh Sang Maha Pencipta jadi jangan membuat aturan keok untuk disandingkan dengan aturan-Nya, masalah kita mau cari tahu atau tidak itu pilihan, bukan paksaan. Harapannya semoga para kaum Flat Earth juga melakukan hal yang sama, yaitu mencoba untuk menelan semua informasi bahwa bumi itu bulat agak sedikit oval dengan cara mengumpulkan semua informasi-informasinya dulu hingga lengkap, kemudian disusun lalu diteliti, pasti kita semua akan menyatu lagi.
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
Comments
Post a Comment
Isi komentar yang baik dan mengandung masukan untuk penulis nya ya :)
sangat dilarang keras berkata kasar dan mengkomentari dengan gaya bahasa sarkasme sekalipun. #NoDigitalHate