Pembuktian Biologi Incest Relationship

Firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 23 yang artinya berbunyi :

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُوَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya : “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibu yang menyusukan kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaan kamu dari isteri yang kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan diharamkam bagimu) isteri-isteri anak kandungmu(menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masalampau, sesunggguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

-------------------------------------------------------------------

Samprazaan, selamat sejahtera semoga keselamatan dan keberkahan dilimpahkan kepada anda para pembaca setia. Dalam artikel ini, UNI-QUE akan membahas tentang kejadian sebelum lahirnya individu baru ke dunia di dalam rahim. Kita semua tahu, cikal bakal akan lahir seseorang adalah dari menyatunya sel telur dan sperma, sehingga akan lahirlah seseorang yang pasti mirip baik fisik maupun perilakunya dengan orang tua mereka, jadi... apa yang membuat individu yang akan terlahir itu membawa sifat dominan dengan sifat orangtuanya? Memangnya sperma dan ovum membawa informasi sifat dari pembawanya? Mari kita bahas proses luar biasa ini. Mungkin pembaca pun tidak akan menemukan tulisan ini di blog manapun.



DNA, RNA, dan Replikasi DNA.

Jawaban nya adalah YA! bahwa ovum dan sperma membawa informasi sifat yang dimiliki pembawanya, informasi itu tersimpan di dalam DNA (DeoksiriboNucleat Acid). DNA terdapat di dalam sel, sperma dan ovum merupakan sel. DNA bukan hanya terdapat di sperma dan ovum, karena DNA terdapat di seluruh sel, jadi semua bagian tubuh yang mempunyai sel, pasti terdapat DNA, di rambut, kelenjar ASI, dll kecuali darah. DNA di produksi dari mitokondria.
Cikal bakal akan lahir individu baru, apabila dua DNA yang berbeda yakni dari ayah dan ibu menyatu dan membuat keunikan susunan DNA yang baru. Layaknya membuat database yang membutuhkan masing-masing 1 kode unik sebagai pembeda diantara informasi-informasi yang lain (Primary Key). Sebelum menuju pembuatan DNA calon individu baru, proses pemilihan dan penyatuan dari DNA kepunyaan ayah dan ibu tidak segampang mencampurkan air. ketika terdapat 2 DNA yang berbeda yang di bawa oleh sperma ke ovum, ada fase-fase yang harus dilewati, yaitu fase Mitosis dan fase Meiosis.


DNA terdiri dari tiga unsur, yaitu;
1. Gula monosakarida yang disebut deoksiribosa
2. empat macam basa nitrogen, (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C))
3. dan gugus fosfat

Deretan basa nitrogen dalam DNA itu berbeda-beda dengan manusia lain. Yang membedakan DNA manusia dengan DNA manusia yang lain adalah urutan basa nitrogennya. Urutan basa nitrogen ini menentukan juga sifat dan segala macam yang nanti terdapat pada si calon individu baru. 
Untuk menjadi DNA individu baru, harus melewati proses replikasi DNA. Dalam replikasi DNA, misah masing-masing jadi 1 helix. Tapi sebelum itu, untuk bisa membuat calon DNA baru, harus terdapat 2 DNA dari laki-laki dan perempuan yang menyatu, kemudian setelah melewati proses transkripsi dalam replikasi DNA, proses pembelahan sel akan dilakukan dalam dua fase berikut.
1. Fase Mitosis
2. Fase Meiosis



DNA induk masih 2 helix sebelum replikasi DNA proses transkripsi
DNA akan pisah dalam proses transkripsi, DNA yang pisah jadi 1 helix dinamakan RNA 

Replikasi DNA adalah nama untuk proses pembuatan DNA individu baru, untuk melewati itu, DNA induk harus mengalami transkripsi yaitu proses dimana DNA akan disalin jadi 1 helix yang dinamakan RNA. DNA yang disalin jadi 1 helix itu masing-masing membawa informasi sifat pembawa yang sama. Masing-masing RNA itu akan menuju sitoplasma, dimana kejadian Mitosis dan Meiosis berlangsung.

Transkripsi menuju sitoplasma

Mitosis  

Dalam mitosis, ini adalah kromosom yang telah digandakan menjadi 2 sel identik (copy-paste) dengan sel kedua induknya.


Ilustrasi 1. penggandaan sel dalam fase mitosis

Ilustrasi 2. penggandaan sel dalam fase mitosis
Dalam gambar ilustrasi diatas, terlihat 2 kromosom (warna merah dan biru) milik yang laki-laki dan perempuan yang membawa deretan DNA masing-masing menyatu dan membelah, mengganda jadi 2.
Berikut adalah proses yang terjadi dari interphase sampai metaphase :

  1. Interphase -> stadium interfase dibedakan atas beberapa fase yaitu G1, S, dan G2. proses persiapan terjadi di sitoplasma, dan kromosom dalam keadaan semula tunggal. Dalam fase S, Pada tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda.&nbsp Pada tahap G2, sel tumbuh sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat) serta protein berlangsung. Mitosis dibedakan atas beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
  2. Prophase -> Begitu fase G2 berakhir, maka dimulailah profase. Pada tahap profase, terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Di dalam nukleus, benang-benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom. Kromosom tersebut dapat diamatidi bawah mikroskop cahaya. Tiap lengan kromosom, berduplikasi membentuk dua kromatid (kromatid kembar) yang terikat pada sentromer. Selama profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuklah spindel (gelendong pembelahan yang terdiri atas mikrotubula dan protein). Dengan berakhirnya profase, kromosom-kromosom yang dobel dan memanjang itu menempatkan diri di bidang ekuator dari sel.
  3. Metaphase -> Fase ini adalah fase paling mudah untuk menghitung banyaknya kromosom dan mempelajari morfologinya, karena kromosom-kromosom tersebar di bidang tengah dari sel. Hal ini terjadi karena pada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal terletak di bidang ekuator dari sel.Pada metafase ,kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atautengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yangbertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial. Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang-benang spindelnya. Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari.Mudahnya, setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah seldan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
  4. Anaphase -> Pada fase ini, sentromer membelah dan kedua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel dari spindel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing-masing satukromatida.Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutubyang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kromatida sampai pada kutub masing-masing. Pembelahan itu memiliki sifat keturunan yang sama. Pada saat itu kromosom-kromosom tersebut berlaku sebagai kromosom baru.
  5. Telophase -> Datangnya kromosom anakan yang tunggal di kutub spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuklah membran nukleus baru, spindel menghilang dan nukleolus dibentuk oleh nucleolar organizer dari sebuah kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru, maka di tengah sel terjadi dinding baru. Berlangsunglah sitokenesis (pembelahan sel).

Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan dari kedua induknya.Pada kejadian ini, setiap sel anakan mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di dalam alat reproduksi (gametangium).pembentukan gamet harus didahului dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tingkat Meiosis I Pada meiosis tingkat ini, dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.

Ilustrasi 1. sel di belah lagi menjadi 4 dalam Meiosis

Berikut adalah proses yang terjadi saat meiosis :
  1. Middle Prophase I -> Ini adalah tahap saat kedua kromosom saling mencari dan mencocokkan basa nitrogennya sesuai dengan kaidah pasangan basa, biasanya A dengan T dan C dengan G. Dalam Mitosis pun sebelum kromosom menyatu, sebelumya kedua kromosom ini akan saling ngacak dan mencari pasangannya untuk bisa menyatu dengan kromosom milik laki-laki dan perempuan. Dalam Mitosis, kejadian ini terjadi di tahap profase.
  2. Late Prophase II -> Ini adalah tahap setelah kromosom telah menemukan pasangan yang cocok untuk barisan basa nitrogennya. Kemudian setelah cocok, akan dilakukan lagi persilangan sehingga kemungkinan nya bisa terbagi menjadi 4. Karna Meiosis ini adalah proses membuat sel identik menjadi 4.
  3. Metaphase -> Sentromer-sentromer menempatkan diri di tengah sel. Sentromer adalah yang merekatkan kromosom laki-laki dengan yang perempuan. Sentromer tidak hanya ada di tahap prophase II, tapi disetiap tahap dalam mitosis maupun meiosis dalam penggabungan kromosom setelah mencari-cari pasangan basa nitrogennya, sentromer ini selalu ada dan dimiliki oleh setiap kromosom.
  4. Anaphase II -> Sentromer dari tiap kromosom membelah, kromatid-kromatid memisahkan diri dan bergerak ke kutub yang berlawanan dan merupakan kromosom. Berikut merupakan gambar dari anafase II.
  5. Telophase -> Berlangsunglah sitokenesis lagi, diikuti dengan terbentuknya dinding inti. Jadi pada sebuah Meiosis, sebuah sel induk diploid akhirnya menghasilkan empat sel anakan masing-masing haploid. Agar lebih memahami materi, pembahasan selanjutnya adalah gametogenesis. Hasil akhir dari meiosis biasanya tidak langsung berupa gamet, melainkan memerlukan sedikit waktu untuk berkembangn menjadi gamet. Proses ini disebut maturasi. Pembelahan meiosis terjadi pada organ reproduksi dengan menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid (n). Pembelahan meiosis yang menghasilkan sel-sel kelamin (gamet) disebut gametogenesis. Gametogenesis yang terjadi pada sel hewan dan manusia dikenal sebagai spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis menghasilkan 4 sel sperma dari 4 sel anakan pembelahan meiosis. Oogenesis hanya menghasilkan 1 sel telur dari 4 kemungkinan sel anakan. Dalam hal ini, 3 sel anakan lainnya mengalami degenerasi dan hancur. gametogenesis pada sel tumbuhan dikenal sebagai mikrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin jantan) dan makrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin betina). Pembelahan meiosis ini menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya, ketika terjadi peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya haploid, akan terbentuk individu diploid. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada pembelahan meiosis terjadi pengurangan atau reduksi kromosom. Sel yang semula mengandung 2n kromosom (diploid), berubah menjadi n kromosom (haploid). Oleh karena itu, pembelahn meiosis dikenal juga sebagai pembelahan reduktif
  6. Prophase II -> Pada tahap ini, serabut serabut gelendong terbentuk lagi.
  7. Metaphase II -> Pada tahap ini, 4 buah kromosom terbentuk, lalu saling tarik menarik untuk memisahkan diri kembali setelah bersatu dengan kromosom laki-laki dan perempuan untuk di bagi lagi.
  8. Anaphase II -> Terbagilah saudara dari masing-masing kromosom (dai 2 menjadi 4).
  9. Telophase II -> Pengacakan kembali untuk mencari pasangan basa nitrogen yang cocok.
  10. Product -> Hingga akhirnya jadilah kromatid dengan 4 kemungkinan (calon individu baru), yang nanti juga akan di satukan dengan kromatid lain yang cocok basa nitrogennya.
Gbr. kromosom. No. 2 adalah yang dimaksud sentromer
Kesimpulannya, DNA manusia itu sama, yang membedakan nya adalah deretan basa nitrogennya.. coba pikir, kalau ada dua DNA laki-laki dan perempuan yang sama persis dari susunan basa nitrogen nya (sebut saja saudara kandung).... so, kenapa harus diacak-acak lagi? kalaupun bisa diacak-acak di mitosis dan meiosis pun hasilnya akan sama lagi seperti punya orang tua nya. Sedangkan salah satu sifat DNA itu harus unik susunannya harus beda dari DNA orang lain. Kalau kedua DNA nya sama.... proses persilangan akan gagal saat itu juga, sebab mau di acak-acak juga nyatu-nyatu lagi sama posisi semula. Jangankan lahir,  saudara kandung yang menikah dan mempunyai anak, maka tidak ada keraguan lagi akan keguguran. Walaupun berhasil lahir, tapi anak itu akan mempunyai kecacatan. Di Amerika, hubungan sedarah dan memiliki anak, mereka lebih memilih untuk mengadopsi.

Ya.... begitulah teman-teman mengenai pembahasan ayat diatas.. segala sesuatu yang diatur oleh sang Maha Pencipta itu ada alasannya, dan bisa dijelaskan, bukan hanya harus dipercayai saja, tanpa bersaksi sendiri. Karena Sang Maha Pencipta kita menyuruh kita untuk berpikir. Semoga bermanfaat dan teruslah membaca!

Sebagai pembuktian, link berikut sebagai literatur untuk menambah data statistik akan apa yang terjadi dari hubungan saudara sedarah.





Source: Genetics. A Conceptual Approach- Benjamin A. Pierce

Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE

Comments

Popular Posts