Teknik Iradiasi dan Pemilihan Makanan Yang Bijak
Salam Go Green |
Manusia membutuhkan makanan untuk bisa beraktifitas. Dalam makanan seharusnya terdapat unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh agar supaya bisa diolah menjadi energi. Sebab, yang diperlukan dari makanan yang kita makan adalah energi nya yang mampu menggerakkan tubuh dan berpikir sehingga kita bisa berjalan, berlari, mengobrol, konsentrasi, dan kegiatan manusia yang lainnya.
Namun semakin banyak jenis makanan yang sekarang ini lebih banyak mengandung racun daripada unsur yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Keberbagaimacaman jenis makanan ini anehnya lebih laku dikonsumsi masyarakat, bahkan masyarakat lebih memilih makanan buatan kimia daripada yang tumbuh diatas tanah. Sebenarnya jenis makanan yang baik adalah makanan yang masih segar, tidak mengandung bahan kimia, tidak terkontaminasi radioaktif, tidak ber-hama atau ber-virus, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh (Karbohidrat, protein, kalsium, dan vitamin).
Makanan yang banyak dijual seringkali kurang memenuhi syarat makanan yang baik untuk tubuh, terkadang ditambahi dengan bumbu buatan proses kimiawi seperti Monosodium Glutamat (MSG). Secara, apa yang dikonsumsi dari luar masuk kedalam tubuh pastinya akan mempengaruhi cara berpikir.
Bagaimana dengan makanan yang asli hasil bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging, susu dan telur yang merupakan bahan pokok untuk memenuhi gizi kita? Terkadang dalam sayuran, dan buah-buahan bisa menjadi racun pula. Belum lagi ditambah dengan tingkat kesegaran makanan, apakah makanan yang kita makan sudah busuk atau tidak. Sampai disitu, belum lagi dalam buah dan sayur terdapat hama. Pembelahan virus dan bakteri dalam makanan bisa membuat sayur dan buah tersebut terkontaminasi dan disitulah manusia memakan makanan yang terkontaminasi tersebut sehingga bisa melemahkan imunitas tubuh, kita jadi sering terserang penyakit. Karena alasan tersebut, maka pemberlakuan iradiasi pada makanan menjadi wajib.
Walau sudah 50 tahun terakhir ini teknik iradiasi dipakai untuk mensterilkan peralatan medis, sekarang diberlakukan juga untuk makanan. Sayur dan buah yang mengalami proses iradiasi akan terlihat segar dan tetap utuh walau disimpan lama. Karena iradiasi dapat membunuh hama dan mikroorganisme yang terdapat dalam sayur dan buah, juga dapat mencegah terjadinya pembelahan. Sehingga memungkinkan tidak ada kerusakan pada sayuran apabila diangkut dalam perjalanan yang lama dan di simpan di supermarket. Iradiasi adalah teknik radiasi ionisasi yang menggunakan sinar x, dan sinar ultraviolet untuk membunuh virus, bakteri, hama, dan jamur yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan. Apabila radiasi ionisasi ditembakkan pada sayur atau buah, maka DNA dari mikroorganisme yang hidup dalam sayur dan buah itu akan rusak dan mati. Bukan hanya sayuran dan buah saja yang diiradiasi, daging dan rempah-rempah juga diiradiasi supaya membunuh salmonela, E.Coli, bakteri dan memberhentikan kecambah.
Sayur kinclong |
Walau demikian, belum tentu juga sayur dan buah yang diiradiasi aman. Proses iradiasi itu menambahkan energi yang kuat supaya bisa memisahkan sel dari molekul, sehingga apabila dalam proses iradiasi dilakukan tidak benar, maka sayuran tersebut bisa jadi radioaktif. Radioaktif sangat berbahaya bagi tubuh, sebab apabila manusia memakan sayuran yang terkontaminasi radioaktif, kemungkinan besar zat radioaktif akan mengurai zat-zat karsinogenik atau kanker. dan mau bagaimanapun, tetap saja dengan dan tanpa diiradiasi, lama kelamaan sayur dan buah yang disimpan terus menerus juga akan membusuk karena jamur. Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) sepakat melabeli produk sayur-sayuran dan buah-buahan yang diiradiasi dengan label "Radura" bagi yang menghindari sayuran iradiasi. Atau anda pernah membeli buah apel, jeruk dan anggur disupermarket dengan label seperti ini.
Logo Radura |
Jadi guys, jangan terlalu menyanjungi makanan yang dibeli dari supermarket. Disarankan untuk memilih sayuran dan buah yang asli dibeli langsung dari kebunnya. UNI-QUE sendiri lebih menyarankan buah yang jarang disemprot pestisida dan iradiasi seperti rambutan, manggis, duku, pepaya dan lain-lain. Tapi bukannya tidak boleh memakan kedua jenis makanan yang buatan kimia maupun yang diiradiasi, ini hanya pilihan saja selagi masih bergizi dan enak untuk dikonsumsi.
Buah kebon |
Baca juga informasi lainnya di UNI-QUE
so, apakah buah yg tanpa pestisida dan iradiasi 100% aman? atau malah bila kita makan buah segar tersebut malah terkena penyakit dari mikroorganisme biologis?
ReplyDeletedan apakah teknik iradiasi juga menghacurkan segala zat2 baiknya? (selain menimbulkan karsinogenik).. makasih atas jawabannya :)
pertama, tidak bisa dikatakan 100% aman, juga tidak bisa dikatakan tidak aman. Yang sudah ditulis adalah, bahwa apabila dalam melakukan iradiasi ada langkah yg terlewati, tidak teliti dan sebagainya sehingga proses iradiasi tersebut tidak benar, maka sayur/buah bukan nya menjadi makanan yang bersih tapi malah tercemar radioaktif. biasanya untuk berjaga2, sedikit dari konsumen lebih memilih membeli sayur dan buah di pasar daripada disupermarket. Tapi bukannya tidak baik dimakan, sudah dijelaskan pula itu hanya pilihan.
ReplyDeleteKedua, menurut konsumen yang mengonsumsi buah dan sayur yang diiradiasi ada perbedaan rasa, sama seperti perbedaan susu yang difermentasi dan yang tidak. Sayur dan buah yang diiradiasi memang mengurangi kelezatan nya sedikit, namun gizinya tetap sama dan terjaga sebelum atau sesudah diiradiasi. :)